Wajahmu Memang Bukan Aurat, Namun… Coba Renungkan Sejenak -part 1-

photo

Risalah ini, terkhusus kami tujukan untuk saudara kandung kami, kaum pria. Sedikit nasihat ini bukanlah berarti kami lebih baik dari saudara sekalian, akan tetapi kami ingat bahwasannya agama ini adalah nasihat. Dan apabila pemberi nasihat haruslah orang yang lebih berilmu dan lebih bertakwa, tentulah teramat sedikit pemberi nasihat di muka bumi ini.

Saudaraku, sebenarnya risalah ini merupakan buah dari keprihatinan kami, kaum wanita atas fenomena yang terjadi di antara kalian para pria yang telah Allah Ta’ala izinkan untuk mengenal agama yang mulia ini. Tulisan kecil ini hanya mewakili kegelisahan dan -maaf-kekecewaan sebagian kaum kami atas sebagian kaum kalian.

Yang pertama, telah sampai kabar kepada kami, bahwa di antara kaum kalian ada yang menampakkan foto diri kalian sebagai foto profil di social media, entah itu facebook, twitter, blog, instagram dll. Jenis fotonya pun beragam, dimulai dari tampak depan, mungkin memang mereka memiliki niat-niat tertentu, seperti agar akun mereka tampak real dan bukan akun abal-abal (mencoba mencari udzur). Kemudian ada pula yang mungkin sebenarnya ingin menyembunyikan diri mereka, malu jika wajah mereka nampak, namun apalah daya, pada akhirnya foto tampak belakang, tampak samping, setengah wajah, wajah ditutup pun sebagai gantinya. Judulnya sama, foto diri tetap ada. Sejauh ini, kami kembali hanya bisa mencari udzur seperti di atas, bahwa kaum kalian hanya mengingini sebuah kemaslahatan, bukan sekedar EKSIS.

Terlepas dari apapun niat saudara sekalian mengunggah foto kalian, izinkanlah kami memberikan sedikit pandangan, semoga saudara sekalian berlapang hati untuk menerimanya.

Saudara kami sekalian yang semoga dirahmati Allah, pernahkah kalian mendengar cerita bahwa para wanita pun bisa terfitnah oleh para pria? Wanita itu lemah dengan berbagai tulisan kalian, tanda-tanda kebaikan kalian, aktivitas kalian, prestasi kalian, yang kini sudah semakin permisif –sengaja atau tak sengaja- bisa kami ketahui melalui dunia maya. Sudahlah kami mengetahui beberapa hal di atas, semakin beratlah usaha kami untuk menundukkan pandangan tersebab foto-foto kalian itu-kecuali bagi mereka yang dirahmati Allah-

Terkhusus bagi saudara kami yang sengaja menyembunyikan dirinya akan tetapi tetap menampakkan secara tidak penuh, kami yakin, tentu kalian tidak ingin kami berdecak kagum, “masya Allah ya, mereka tidak mau kelihatan wajahnya, jadi disembunyikan gitu, cuma kelihatan sedikit.” Atau yang lebih parah lagi merasa penasaran dengan sosok kalian, 1. wah dari belakang kayaknya dia tinggi kekar deh ; 2. oh ternyata pakai kacamata ; 3. kayaknya dia putih bin cakep gitu kelihatan dari samping, waaah, kayak apa ya orangnya.” Wal iyaadzubillah. Semoga kami para wanita terhindar dari hal demikian.

Kami dinasihati agar tidak memajang foto di dunia maya, bahkan dari belakang pun kami dilarang, karena yang namanya laki-laki tentu akan ada kecenderungan terhadap wanita (begitu juga sebaliknya), meskipun hanya ujung jilbabnya yang nampak, atau hanya tampak belakang, hitam. Tidakkah kalian cemburu jika di antara kaum kami melakukannya, dilihat oleh banyak mata, membuat orang kagum dan penasaran, seperti apa sosok dibalik hijab itu? Maka demikianlah halnya dengan kami, kami cemburu jika para pria melakukan hal yang sama. Bukankah kalian ingin wanita yang tersembunyi? maka sembunyikanlah diri-diri kalian, sekuat kalian mampu. Kemudian jika kalian kaum pria menunduk malu ketika berpapasan dengan kami para wanita, maka jangan kurangi rasa malu kalian dengan munculnya sosok kalian di dunia maya.

Saudaraku, adakah di antara kalian yang beralasan, “lha itu Ustadz dan para ulama ada juga yang masang foto”.  Kami jawab bahwasannya, kami tidak memungkiri hal tersebut benar adanya. Kami tidak bisa berkata banyak, kami yakin ada mashlahat yang ingin diraih dengan mereka/adminnya menampakkan foto wajah, hanya saja mari kita lihat kembali bahwasannya mereka adalah ahli ilmu, telah berusia, apakah kita berani menyamakan diri dengan mereka? Silakan direnungkan kembali.

Atau ada di antara kalian yang mengatakan, “harusnya kalian para wanita bisa menundukkan pandangan, kalau perlu ga usah lihat2 akun kami, kan sudah tahu kalau kesholihan di dunia maya itu belum tentu benar adanya”. Mengenai hal ini, kami hanya bisa menjawab bahwa kami hanyalah wanita biasa yang teramat sering terjerumus dalam kesalahan, yang begitu sulit cobaan untuk istiqamah dengan berbagai fitnah dunia maya saat ini. Tentulah ini tersebab kebengkokan kami dalam hal akal dan agama.

Oleh karenanya, kami berharap, kalian saudara kami bisa sedikit membantu kami agar kami lebih mampu menundukkan pandangan dan menjaga hati dengan tidak beredarnya foto kalian di dunia maya. Kami bisa menyembunyikan foto-foto kami, kami yakin kalian pun bisa. Sekalipun kasus kita berbeda. Namun apa salahnya menutup pintu mudharat dan bahkan sependek pengetahuan kami, kaidah fiqhiyyah mengatakan bahwa diutamakan menutup pintu mudharat daripada berharap terbukanya pintu mashlahat. Kamipun sadar bahwa kalian adalah laki-laki akhir zaman, laki-laki biasa, bukan malaikat yang tak memiliki kekurangan. Kami hanya berusaha semampu kami, semoga kita semua termasuk hamba-Nya yang senantiasa bersemangat memperbaiki diri. Kami mengingatkan diri kami sendiri dan saudara sekalian untuk terus meluruskan niat dalam aktivitas di dunia maya. Kembali kami katakan bahwasannya tidaklah risalah ini kami sampaikan kecuali untuk mengharap kebaikan bagi kita semua. Kemudian kami minta maaf apabila dalam penyampaian risalah ini terdapat banyak hal yang kurang berkenan di hati para pembaca sekalian. Mohon dimaafkan.

Barakallahu fiikum

-bersambung insya Allah-

::adh-dho’ifah ila Rabbiha::

 

Baca juga ini:

Wanita Juga Bisa Tergoda (Terfitnah) dengan Laki-laki

 

 

 

 

 

5 thoughts on “Wajahmu Memang Bukan Aurat, Namun… Coba Renungkan Sejenak -part 1-

  1. Pingback: Khawatir Nama (Calon) Istri di-Googling Ikhwan | Ahmad Muhaimin Alfarisy

  2. Pingback: Khawatir Nama (Calon) Istri di-Googling Ikhwan | Hari Hari mu adalah Umur mu..

  3. ada juga tulisan yang seperti ini, seperti ‘counter attack’ buat para ikhwan.
    bagus, plus laki-laki juga gak mudah tersinggung. jadi mau dikritik pedes banget laki-laki juga gak bakal ngambeg..
    yang penting maksudnya sudah tersampaikan.

Leave a comment